(Ilustrasi. (mirror))
Ilmuwan menemukan adanya kehidupan di Planet Mars sebelum 600 juta tahun yang lalu. Temuan ini diketahui setelah mereka melakukan tes pada kandungan meterial tanah Planet Mars.
Dalam temuannya, ilmuwan menyimpulkan planet yang disebut Dead Planet itu mengalami sebuah kejadian kekering an luar biasa. Ini berarti tidak ada kehidupan bagi mahluk di permukaan Planet Mars.
"Kami pikir Mars yang kita kenal sekarang telah mengalami sebuah fase perubahan yang sangat kontras dengan sejarah sebelumnya. Planet ini pernah memiliki sebuah periode yang lebih hangat dan basah dan mungkin lebih cocok untuk kehidupan," ungkap Tom Pike seperti dikutip dalam Mirror, Sabtu (4/2/2012).
Namun ilmuwan tidak mengesampingkan adanya kemungkinan kehidupan di bawah tanah. "Kedepannya dalam misi NASA dan ESA akan berencana melakukan penyelidikan lebih mendalam untuk mencari bukti kehidupan, yang masih dapat berlindung di bawah tanah," tambahnya.
Tim penelitian Dr Pike telah melakukan pengujian terhadap tanah liat yang menjadi indikator dari kontak antara air dan tanah. Namun mereka tidak menemukan sebuah partikelpun kecuali tanah. Tanah liat yang mereka uji kurang dari 0.1 persen dari tanah, 500 kali lebih sedikit dari pada partikel tanah yang ditemukan di bumi.
Para ilmuwan telah mengabiskan penelitian tanah Mars selama 3 tahun, yang mereka dapatkan dari misi Phoenix NASA 2008 lalu. Mereka mengatakan, air hanya ada di permukaan Mars pada masa 5000 tahun. Waktu ini terlalu singkat untuk sebuah kehidupan berkembang.
Para ilmuwan akan mempublikasikan temuannya dalam jurnal Geophysical Research Letters pekan depan.
Keberadaan mahluk luar angkasa atau alien masih belum diketahui. Para ilmuwan hingga saat ini belum juga menemukan eksistensi mahluk ET (extra terrestrial) itu.
Namun, mereka tak menyerah. Berlandaskan keyakinan kita tak sendirian di alam semesta, para ilmuwan akan selalu membuat terobosan untuk menentukan lokasi dan cara mencari kehidupan alien dalam misi luar angkasa di masa depan.
Rabu 28 April 2010 lalu, para ilmuwan pencari alien berkumpul dalam konferensi astrobiologi di Houston -- sekaligus merayakan 50 tahun penelitian astrobiologi.
Para ilmuwan menyatakan, mereka masih bersemangat dan berani untuk terus mencari kehidupan lain di alam semesta. Meski astrofisikawan terkenal, Stephen Hawking memperingatkan manusia untuk tidak melakukan komunikasi dengan alien.
Kata Hawking, sekali kita membuka kontak dengan mereka, mahluk luar angkasa bisa menduduki bumi dan menghisap sumber dayanya.
"Kami sangat tertarik dan mempersiapkan diri untuk menemukan bentuk keidupan lain di alam semesta," kata astrobiologis senior di kantor pusat Badan Antariksa AS, NASA, seperti dimuat laman Space.com, 28 April 2010.
Sementara, ilmuwan planet dari universitas Cornell sekaligus peneliti utama proyek eksplorasi Mars, Rover, Steve Squyres, mengatakan ilmuwan NASA sedang mempertimbangkan 28 misi masa depan yang dapat membantu menemukan kehidupan di luar Bumi.
"Astrobiologi dan pencarian kehidupan lain adalah hal utama yang sebaiknya kita kedepankan dalam eksplorasi tata suraya masa depan," kata Squyres.
Sejumlah misi robotik -- mengirimkan robot ke tata surya, termasuk mengunjungi Planet Merkurius, Mars, Jupiter dan Saturnus, atau bahkan lebih jauh dari itu, menembus galaksi Bima Sakti, harus dilakukan di masa depan.
Khususnya ke Titan, satelit Saturnus itu memiliki danau metana dan etana, serta Enceladus, dengan uap-uap air. Titan tampak seperti tempat yang bisa ditinggali sebuah kehidupan.
NASA, tambah Squyres, juga sedang mempertimbangkan misi ambisius ke Mars yang akan membawa sample bebatuan Planet Merah itu ke Bumi.
"Misi ini akan mengungkapkan banyak hal, tentang apakah Mars pernah menyimpan kehidupan," katanya.
Senada, peneliti dari Universitas Kalifornia, Los Angeles, Bill Schopf berpendapat, contoh bebatuan dari Mars atau planet lain adalah kunci jawaban teka-teki kehidupan di luar Bumi.
"Jika misi ruang angkasa kembali besok dan membawa sample batuan, aku akan membawa batu itu ke laboratorium. Dari sana masalah ini bisa dipecahkan," kata Schopf.
Schopf dan peneliti lain, Jack Farmer dari Arizona State University, sebelumnya mengumumkan hasil studi, bahwa mereka menemukan bahwa jenis deposit mineral yang disebut sulfat menyimpan fosil organisme kuno. Sulfat juga banyak terdapat di Mars.
Besar kemungkinan, sulfat di Mars juga menyimpan rekam jejak kehidupan, sama halnya di Bumi.
Selain planet dan satelit, tempat lain yang mungkin menyimpan bukti kehidupan adalah asteroid.
Para telah mengumumkan untuk pertama kalinya Rabu kemarin, bahwa mereka telah menemukan bukti langsung dari air beku dan senyawa organik - - yang adalah bahan-bahan pendukung kehidupan. Terutama asteroid utama di sekitar Mars dan Jupiter.
Waw….. sungguh menakjubkan……..!!!
Ternyata menurut para peneliti Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) belum lama ini berhasil menemukan data yang menguatkan dugaan bahwa pernah ada kehidupan di planet Mars ……
Wah2…. bisa jadi ni kalo planet Bumi penuh kita2 bisa transmigrasi rame2 ke planet Mars…
hohohooo…….
katanya sieh…. data2 penemuan tersebut diperoleh dari Compact Reconnaissance Imaging Spectrometer for Mars (CRISM) dan instrumen lainnya pada Orbit Pengintaian NASA di Mars. Dua alat ini mengidentifikasi material yang terdapat di Planet Merah itu dengan mengamati 500 macam warna yang dipantulkan sinar matahari. Menurut para peneliti NASA, lubang lubang yang terdapat di planet itu pernah menjadi danau, sungai, dan segala macam kumpulan air yang bisa menunjang kehidupan.
Hal yang mencengangkan adalah terdapat tanda-tanda bahwa pernah ada banyak air di planet itu. Ini artinya, pernah ada kehidupan di Mars papar Scott Murchie dari Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory, Maryland. Hal senada disampaikan John Mustard, peneliti dari Brown University. Mustard mengatakan, pantulan warna yang dikirim CRISM menunjukkan adanya tanda-tanda bekas genangan air di Mars.
Ada tanda tanda kehidupan di Mars. Mungkin itu berasal dari interaksi antara bebatuan dan air sekira 3 hingga 6 miliar tahun silam. Temuan Murchie dan Mustard ini sejalan dengan temuan peneliti dari University of Arizona yang terlibat dalam misi wahana tak berawak Phoenix Mars Landers. Seperti diketahui, saat ini Phoenix yang dilengkapi dengan laboratorium mini tengah meneliti kandungan tanah Mars.
Hasil penelitian para ilmuwan berhasil menemukan jejak es di Kutub Utara Mars. Bongkahan putih yang diambil menggunakan lengan robot pada tersebut mencair ketika dibiarkan selama beberapa hari. Tidak hanya itu, para peneliti juga berhasil mendeteksi pH planet itu, yakni mengandung pH antara 8 hingga 9.
Terdapat magnesium, sodium, potasium, dan chlorida di tanah Mars. Kondisi tanah seperti itu cocok ditanami asparagus, buncis hijau, dan lobak,ujar Peter Smith peneliti dari University of Arizona seraya mengatakan bahwa saat ini para peneliti tengah berupaya untuk mengambil kembali contoh es di planet Mars.
Pada tubuh Phoenix, NASA memasang instrumen laboratorium yang dapat dikendalikan dari Bumi. Misi utama Phoenix adalah mendeteksi adanya jejak kehidupan di planet yang berjarak 680 juta kilometer dari Bumi itu. Phoenix akan menjalankan misinya selama 90 hari.
Misteri penemuan artefak seperti kerangka hewan, tengkorak manusia dan patung di Mars masih belum terpecahkan. Sekarang para peneliti menemukan objek berbentuk gua dan kayu di planet Mars.
Gua MisteriusGambar yang diambil NASA ini menunjukkan adanya sebuah gua seperti pintu yang misterius pada dasar sebuah formasi bukit di Mars. Orang yang pertama mengidentifikasi pintu tersebut bukanlah ilmuwan NASA melainkan seorang pembaca web Cnews dari Rusia bernama Alexander Novgorodov. Ia melihat sebuah struktur seperti buatan manusia di kaki bukit. Gambar ini diambil oleh pesawat Reconnaissance Orbiter.Para peneliti mengemukakan kemungkinan bahwa pintu tersebut adalah sebuah hasil dari erosi iklim. Namun tetap saja pintu itu menjadi perbincangan hangat mengingat bentuknya yang unik.Bentuk bukit yang seperti air mata ini terletak di tengah-tengah wilayah beku planet Mars. Mars adalah rumah dari gunung terbesar di seluruh planet dan lembahnya adalah yang terdalam dari seluruh planet yang pernah ditemukan. Dan Mars juga satu-satunya planet yang paling mungkin dapat menampung kehidupan manusia. Beberapa tanaman terbukti dapat hidup pada tekanan CO2 rendah seperti atmosfer Mars.
Kayu ?
Foto dibawah ini diambil oleh Mars Rover, dan yang terekam di dalam foto tersebut membuat para ahli kebingungan. Apakah itu sepotong kayu ? Foto itu pertama kali dirilis pada tahun 2004.Segera dunia internet menjadi ramai dengan perbincangan dan teori konspirasi. Sebuah situs bernama TheCrit.com bahkan mengatakan bahwa NASA pernah menyatakan bahwa Mars adalah sebuah dunia gurun yang memiliki hutan lebat. Dan itu tidak pernah dibuka kepada publik.
0 komentar:
Posting Komentar